Minggu, 10 Januari 2010

Merebut Pasar atau Membentuk Pasar ?
with one comment
Dalam kacamata pengusaha, pasar adalah adalah salah satu faktor yang sangat didengar dalam menentukan arah produk/jasa yang ditawarkan. Mengapa demikian ? karena sebagus apapun produk/jasa yang ditawarkan, kalau pasar tidak mau menerima, mau bagaimana ? tentu produk/jasa tersebut bisa dikatakan gagal dalam penetrasi pasar.Istilah pasar disini lebih ditujukan kepada konsumen/pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lalu, apakah strategi kita sebagai produsen/penjual harus mampu merebut pasar atau justru kita harus berani membentuk pasar ? Mari kita temukan jawabannya.
A. Merebut Pasar
Dalam bahasa sederhana saya, istilah ini ditujukan untuk pasar yang konsumennya sudah terbentuk dan jelas. Contoh, kita sebagai produsen sudah dapat menebak bahwa kalau kita memproduksi baju, maka semua orang memerlukan baju, dan pasti akan ada pembelinya. Dalam suatu bidang usaha, istilah merebut pasar ini ditujukan kepada konsumen/calon konsumen yang akan beralih membeli produk/jasa kita dari produk/jasa yang lain.
Supaya bahasanya lebih sederhana, saya fokuskan contohnya di produk saja. Misalnya, dalam bidang usaha kerudung, tentu kita akan berhadapan dengan beberapa puluh/ratus/ribu produsen yang sama yang bergerak dibidang pembuatan kerudung. Lalu, mampukah kita bersaing dengan produsen yang lain ? Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa memperoleh market share bidang kerudung ini? sekurang-kurangnya kerudung yang kita produksi/pasarkan harus memiliki nilai (value) sebagai berikut :
Harga yang kompetitif
Model yang lebih menawan
Kualitas yang baik
Banyak varian-nya
Lalu bagaimana jika kompetitor/produsen yang lain memiliki value yang sama dengan produk kita ? ini yang memang tantangan terberat buat para produsen. Setiap produsen akan memutar otak agar produknya selalu memiliki “nilai lebih” dari yang lain. PR tentunya buat kita semua. (anggap saya produsen hehehe !)
Salah satu strategi yang banyak dilakukan oleh para produsen untuk merebut pasar adalah menciptakan merk yang kuat (Branding) melalui promosi/komunikasi. Kita bisa melihat fakta yang nyata, bagaimana kekuatan merk ini mampu mencuci otak konsumen. Coba kita tanya sama diri sendiri, kalau mau membeli air dalam kemasan, merk apakah yang pertama diingat ? lalu coba kita tanya sama orang lain, merk apa yang akan mereka sebutkan ? sama tidak dengan yang kita pikirkan ? hhmh….kok bisa ya ?
Itulah salah satu contoh nyata strategi komunikasi perusahaan2 kakap untuk merebut hati pelanggannya. Tidak sedikit orang bangga menyebutkan telah membeli merk tertentu dari suatu produk tertentu, seakan-akan diperlukan perjuangan yang luar bisa untuk mendapatkannya….sangat menarik bukan ?
B. Membentuk Pasar
Istilah membentuk pasar ditujukan kepada produsen yang mampu men-create pasar. Pasar ini sebelumnya tidak pernah ada. Tidak satu pun produsen yang bermain di pasar ini. Lha, apa mungkin kita bisa membentuk pasar ? Kenapa tidak, ayo kita cari jawabannya lagi ah….
Dalam bidang usaha, mayoritas kita berfikir ingin berusaha dibidang yang pasarnya gemuk dan telah terbentuk. Karena kita tidak pusing-pusing lagi mencari pangsa pasarnya. Namun tantangan terberat buat para pengusaha dalam merebut pasar ini adalah ketatnya persaingan, karena semua pengusaha mengetahui celah ini.
Lalu bagaimanakah caranya agar kita dapat membentuk pasar.? Sekurang-kurangnya diperlukan 3 tahap agar kita bisa membentuk pasar :
Mendefinisikan bidang usaha apakah yang akan kita bentuk pasarnya, agar spesifik.
Me-listing celah pasar yang sudah terbentuk dan belum dalam bidang usaha yang dimaksud. Dari sini peluang ditemukannya celah baru akan mungkin muncul.
Berani memulai dan tidak takut gagal.
Dalam prakteknya tidak mudah memang, karena diperlukan ketekunan dan kemauan untuk mencobanya. Secara jujur, saya pun belum tentu mampu melakukannya, namun dengan munculnya tulisan ini, setidaknya timbul motivasi dalam diri saya sendiri agar suatu saat mampu melakukannya, begitu juga dengan Anda bukan ? Amiin …
Dalam kenyataanya, banyak pengusaha sukses baik level nasional maupun internasional, selain dia mampu merebut pasar, mereka adalah pengusaha yang mampu membentuk pasar. Contoh nyata, kita tentu tahu bagaimana Pak Purdi E. Chandra mampu membentuk pasar bimbingan belajar di tanah air. Setelah pasar terbentuk, tentu pemain lain akan dengan sendirinya masuk kedalam kancah persaingan pasar yang telah dibentuk tadi. Nah, bedanya…tentu yang men-create telah memperoleh keuntungan yang lebih dulu dan lenggang-kangkung tidak ada lawan (bak The Ocean Blue Strategi-nya W. Chan Kim & Renee Mauborgne).
Sekarang berpulang kepada kita, sekecil apapun usaha kita, tentu kita harus berfikir secara jernih dan jeli dalam mengintip celah pasar yang mungkin suatu saat kita bisa membentuknya…Tidak mustahil bukan…?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar