Sabtu, 01 Agustus 2009

MENGUBAH POLA PIKIR=SURPLUS

Banyak sahabat yang mengeluh betapa kian sulitnya mengatur keuangan akhir-akhir ini. Biaya hidup yang terus membumbung, sementara penghasilan cenderung tetap memaksa setiap orang untuk mencari tambahan penghasilan. Kalaupun mampu mencari penghasilan tambahan, hasilnya hanya pas menutupi pengeluaran. Tak ada uang tersisa untuk menabung apalagi berinvestasi.
Padahal menabung dan berinvestasi merupakan cara kita untuk menghadapi masa depan. Istilahnya sedia payung sebelum hujan. Kalau tidak siap payung kita bisa kehujanan lantas kemudian sakit.
Pertanyaan yang sering menghinggapi benak banyak orang adalah mengapa penghasilan kita selalu kurang. Padahal kita bekerja sudah mati-matian , selalu saja kekurangan.
Pengalaman saya mengatakan , seberapapun besar penghasilan yang kita peroleh sejatinya itu sudah cukup. Bahkan berlebih. Hanya masalahnya adalah bagaimana kita mengaturnya. Saya senang menggunakan contoh orang yang menggunakan senjata. Pisau yang sederhana bila dipegang oleh orang yang trampil mampu juga menjadi alat yang ampuh. Jadi tidak harus menggunakan M-16 atau bahkan bazzoka.
Salah satu cara yang dulu saya gunakan untuk keluar dari krisis keuangan adalah hidup dari 80% gaji saya. Nah, anda mungkin bertanya kok bisa ? Bisa, hanya mengubah cara pandang kita mengenai uang yang kita peroleh dan uang yang kita keluarkan.
Kita sering terjebak dengan pikiran :
akh..ini uang aku yg cari, jadi menghabiskannya untuk sedikit bersenang-senang adalah hal yang wajar.
Gaji saya masih cukup untuk ngangsur beberapa barang keinginan saya.
Saya masih cukup muda untuk mencari pekerjaan dengan gaji tinggi.
dan anda boleh tulis segala alasan untuk menghabiskan pendapatan anda.
Memaksa Diri
Betul , memaksa diri untuk mengatur keuangan memang perlu. Saya memaksa diri saya untuk hidup dari 80% gaji saya. 20% penghasilan , saya anggap hilang dengan berinvestasi ( bukan menabung. waktu itu saya belikan emas).
Bulan pertama memang sulit hidup dengan 80% gaji. Namun saya tidak boleh kalah dengan diri saya sendiri. membeli yang bisa saya tunda, saya tunda. Saya menulis semua rencana pengeluaran saya. Pengeluaran yang bisa saya kurangi saya kurangi.
Kesulitan beradaptasi melalui proses memaksa diri hanya terasa 3 bulan pertama. Setelah itu, saya merasa terbiasa dan bahkan lebih bahagia rasanya. Ketika tanggal tua menyergap, saya masih punya tabungan dan investasi. rasanya tenang di hati. Bekerja dengan tenang membuat saya fokus dan bahkan bisa mencari penghasilan tambahan yang dapat digunakan untuk menambah tabungan dan investasi.
Kini setelah menjadi pengusahan kecil, ilmu itu tetap saya gunakan. Hasilnya ? Puji Tuhan, saya mampu mencetak banyak aset dalam neraca keuangan saya. Darimana iut semua ? Dari proses latihan memaksa diri dan meminta Tuhan menguatkan niat dan tindakan saya.
Kalau memang cara ini bisa anda gunakan, silakan diterapkan. Kalau awal-awal sulit, jangan menyerah. Lakukan dengan tekun. Anda pasti bisa !
Salam sempurna !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar